warga Senggrong, kerajinan unik dari bambu
|
Mendengar
istilah bambu, apa yang terfikirkan difikaran kalian? yah kalo orang milenial
sekarang bilang akan teringat zaman ala tempoe
duelue bro n sist. kalau hanya pohon bambu aja banyak
pastinya disekitar kita umumnya wong ndeso seperti kita, tapi bagimanmana kalau
dibuat kerajinan seperti tenggok, kalo, tompo, tampah, besek dan kerajinan
lainnya? kebayang wujudnya aja nggak, apalagi cara buatnya pasti kalau orang
zaman now bilang pastinya pusing tujuh keliling. Langsung aja aku kasih
referensi bagi sobat yang ingin melihat, belajar dan sekaligus berwisata untuk
explore murah bahkan gratiss, dimana lagi kalau bukan di dusun
Senggrong. Tepatnya lokasi berada di dusun Senggrong, desa Terban,
kecamatan Pabelan, Semarang punya pastinya. Di dusun Senggrong lah kamu
akan menemukan suasan khas pedesaan yang asri, pemadangan bentangan
pesawahan dan perbukitan yang indah dan sejuk, disana juga kamu akan di
sambut warga dengan ramah dan remaja yang baik hati cocok sekali buat kalian
para jomblowan jombowati untuk mencari jodoh untuk dihalalin. selain itu juga
kamu dapat berfoto dengan situs Batu Gajah yang konon menjadi legenda
cikal bakal dusun dusun disekitarnya.
Kali
ini aku bakal jelasin sedikit sob tentang kerajinan Bambu khas asli dari
Senggrong yang nggak dipunyai dari daerah lain. Kebanyakan warga di dusun
senggrong ini memang memiliki keahlian khusus sob membuat peralatan untuk
kebutuhan sehari-hari dari anyaman bambu. kemampuan membuat kerajinan ini diwariskan turun
temurun sob jadi nggak sembarang orang bisa kalau nggak belajar dulu disini.
Bahkan, adek-adek pun di dusun sudah diajarkan lho sejak dini untuk menganyam
bilah bambu menjadi berbagai kerajinan tangan.Hampir di setiap rumah akan kamu
jumpai potongan bambu yang terkadang disampingnya terdapat hasil kerajinan yang
sudah, maupun yang baru setengah jadi. yuk kita lihat kaya apa ni hasil karya
karya produk asli dari warga dusun Senggrong berikut ini sob:
Bu
Khoiriyah sedang menganyam
|
Produk
asli warga dusun Senggrong
|
Banyak nih yang bisa kita petik dari warga dusun
Senggrong tetang Nilai-nilai kehidupan melalui kerajinan bambu. Kesederhanaan
dan kesabaran ditanamkan warga dusun Senggrong kepada anak-anak mereka saat
mengajari menganyam bambu. Bagaimana tidak, untuk menghasilkan satu kerajinan
tangan itu kaya cari jodoh butuh ketelitian dan kesabaran sob.
Bu Yaumi (Senggrong)
Hasil
anyaman dari dusun ini cukup banyak juga sob. Sayangnya, hasil kerajinan masih
dijual di pasaran lokal di dusun Terban yang terkenal dengan Pasar Wates, pasar
asli warga Terban. Pasar tradisional yang bernuansa tempo duelue juga yang
hanya buka pada pasaran hari jawa yakni Legi dan Wage. Kalau main ke
dusun Sengrong aku saranin lihat kalender jawa dulu sob biar bisa menikmati
murahnya jajanan tradisional ke pasar Wates. Ada pasar di desa Terban ini
sangat membantu mata penjualan anyaman dusun Senggrong sob, soalnya mata
pencarian uatama selain bertani adalah sebagai pengrajin bambu. Jadi kalau main
ke dusun Senggrong jangan lupa bawa oleh-oleh kerajinan murah sekali 10 ribu
rupiah bisa dapat 3 loh dan jangan lupa promosiin ke teman lainnya ya sob, biar
jadi tempat wisata tempoe duelue yang menarik. thanks bro n sist. Oleh: Rejo Wagiman
Sumber:
(wulan) Terbankabsemarang.blogspot.com, Radarsemarang.com, dan Kerajinanindonesia.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar