Dusun sawur merupakan dusun yang kecil,
bagian dari keluran Desa Terban, Kec. Pabelan, Kab. Semarang. Dusun ini
memiliki keunikan - keunikan dari segi sosial, agama, budaya maupun dari segi
ekonominya. Khusus dalam segi agama dan budayanya, dusun Sawur ini memeliki
kesenian Rodat. Rodat menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) berarti nyanyian (Arab) yang diiringi rebana (nomina
(benda)à
mutlak harus wajibdi iringi rebana). Rodat merupakan perpaduan antara nyanyian
lagu yang bernuansa arab yang di sebut dengan Bawatan, yang di ikuti tarian dan
musik yang terdiri dari 1 jidor dan 4 terbang (rebana).
Berdirinya Rodat sawur belum di ketahui
pasti kapan di bentuknya. Berdasarkan penuturan yang akrab di sapa Mbah Sudiyar
(perawat alat musik rodat sawur), rodat ini berdiri hampir 100 tahun lebih.
Hingga saat ini turun ke generasi ke-5 di mulai dari mbah jafar, mbah Subari,
Mbah Sarbini, mbah Yaqun dan terakhir generasi ke 5 mbah Sudiyar. Saat ini
rodat sawur di beri nama “PAGUYUBAN SENI
RODAT SUKA LESTARI”.
Jidor merupakan alat musik tetabuhan seperti rebana besar terbuat dari
kulit kambing dsb, berbingkai, terbuat dr kayu. Kisah yang unik dari sebuah
jidor milik Rodat sawur suka lestari ini dari segi sejarahnya. Jidor rodat
sawur awalnya berasal dari desa Mbrangkongan yang di bawa ke dusun terban oleh
simbah Supi. Pada awal di bawa ke terban masih dalam bentuk kayu yang di beri
lubang di tengah yang masih panjang. Oleh simbah Supi di gunakan sebagai tempat
tadah hujan. Kemudian kayu ini di bawa ke dusun sawur di potong untuk di
gunakan sebagai jidor alat musik pengiring rodat. Kayu yang panjang di potong
karena di makan rayap dan mengalami busuk di bagian ujung karena di gunakan
untuk tadah hujan. Jidur ini memiliki keunikan lain apabila tidak pernah di
mainkan dalam waktu tertentu jidur ini menemui sang perawat di dalam mimpi
untuk di mainkan kembali. Selain keunikan itu. Banyak orang dari desa lain yang
mendegar suara jidur di mainkan. Padahal di dusun sawur jidur itu tidak di mainkan.
Pengiring jidur 4 rebana yang di gunakan ini dulunya di buat sendiri namun
seiring perjalanan 10 tahun yang lalu mendapat bantuan dari pmerintah untuk
pembelian alat musik.
Cerita unik mengenai tarian yang ada di
dalam Rodat sawur ini. Banyak cerita yang berkembang di masyarakat, bermula
dari mbah subari buruh tenaga mencangkul di tanah milik belanda. Pemilik tanah
ini ingin mengadakan acara salah satunya mengundang kesenian rodat. Akhirnya
mbah subari pulang dan memberitahu tahu teman temannya untuk tampil di pentas
seni tari rodat di acara orang belanda tersebut. Awalnya pemain tarian rodat
ini berjumlah 16 orang. Setelah di teropong oleh belanda dari atas menara
ternyata terjadi keganjilan jumlahnya 17 di depan satu sebagai pemimpin. Cerita
yang hingga saat ini melumuri keunikan rodat suka lestari.
Gerakan-gerakan dari tarian rodatpun
memiliki makna dan setiap gerakan rodat di iringi lagu-lagu yang di nyanyikan
oleh pengiring musik dan penari lagu-lagu ini di sebut dengan bawatan. Gerakan tarian utama terdiri
dari tiga bagian gerakan pembuka (biasanya terdiri dari dua lajur yang
sejajar), gerakan isi (berbentuk melingkar penuh), dan gerakan penutup Pencak silat (Gerakan bela diri). Hingga
sampai sekarang gerakan, tarian dan iringan lagu masih seperti sejak zaman dulu
(belum ada modifikasi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar